Siapa bilang putra Indonesia tidak mampu bersaing dan berkiprah di dunia ? Lihat Teh Botol Sosro, Gudang Garam, Indomie dan Pacekap yang dimiliki oleh putra Indonesia yang menguasai pasar Indonesia dan mulai merambah pasar dunia. Kalau selama ini virus lokal seperti Kangen, Tabaru (Riyani Jangkaru), Lavist atau Kumis yang asli buatan Indonesia dapat digolongkan sebagai virus "kelas 2" karena penyebarannya mengandalkan UFD (USB Flash Disk) meminjam istilah yang digunakan Tabloid PC Plus :) dan mayoritas menyebar di Indonesia atau Asia Tenggara. Maka kini para pengguna internet Indonesia dan di belahan dunia lain seperti Amerika, Polandia, Spanyol, Jepang, Vietnam, Belanda, Hungaria, Swedia, Peru, Rusia dan Israel juga kebagian aksi virus baru yang diberi nama W32/Rontokbro@mm, sesuai dengan namanya maka anda tahu bahwa virus ini mampu menyebarkan dirinya dengan mass mailing (email massal) dan memupuskan "tradisi" virus lokal yang mengandalkan UFD sebagai sarana penyebaran utamanya. Banyak hal yang mengejutkan dari Rontokbro ini seperti kemampuan rekayasa sosial yang tinggi dan dapat dikatakan berciri asli Indonesia dan pertama kali digunakan oleh virus lokal seperti memalsukan "icon" dirinya sebagai file tidak berdosa baik sebagai file MS Office ataupun sebagai folder, melakukan bloking akses Registry Editor, melakukan restart komputer jika menemukan kata tertentu pada header browser, selektif dalam mengirim email bervirus (guna menghindari deteksi cepat oleh vendor sekuriti) sampai "mengerjai" Host file komputer lokal sehingga akses ke situs sekutiri tertentu menjadi terblokir.
Mengapa Rontokbro
Tentunya anda bertanya, kok namanya susah amat Rontokbro ? Apa maksudnya mengakibatkan komputernya si Bro Rontok ? :). Atau apa alasan lain ? Menurut pengamatan teknisi laboratorium virus Vaksincom, ternyata pembuat virus ini mendapatkan ilham membuat virus ini dari satwa langka Indonesia, Elang Brontok yang memiliki nama latin Spizaetus cirrhatus, selain itu rupanya pembuat virus Rontokbro (yang disinyalir berasal dari salah satu universitas pemerintah di Jawa Barat) juga menyebarkan pesan anti korupsi, anti freesex dan anti pencemaran lingkungan dalam email yang dikirimkannya dengan lampiran kangen.exe. Apakah pembuat virus ini sama dengan pembuat Kangen, atau ia hanya membonceng kepopuleran virus Kangen agar dirinya dapat menyebar dengan baik, yang jelas menurut statistik Vaksincom penyebaran Rontokbro saat ini sudah mengalahkan Kangen. Gara-gara Rontokbro ini juga Vaksincom jadi mau tidak mau mencari sedikit informasi tentang Elang Brontok yang ternyata merupakan satwa burung khas Indonesia yang patut dibanggakan karena memiliki keunikan morphologi yang tidak dimiliki burung lainnya di dunia. Terimakasih kepada bung Thomas Feri atas sharing informasinya dan kesediaannya mengizinkan Vaksincom menampilkan gambar Elang Brontok Spizaetus cirrhatus limnaetus dibawah ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar